Selasa, 15 April 2014

THE SAMURAI GUN




Meriam ini merupakan satu dari sekian peninggalan perang dunia ke 2 milik Jepang yang terdapat di desa Hate Tabako. Tampak moncong meriam yang dengan sengaja telah di rusaki oleh pasukan sekutu dengan cara meledakkan granat di moncong meriam. pasca pertahanan penting pasukan Jepang di teluk kao ini di Bombardir oleh sekutu di bulan November Hingga Desember 1944.

BUNKER 1







Bunker Jepang ini berjarak kurang lebih 50 meter dari pesisir pantai desa Hate Tabako, bangunan yang memiliki struktur beton dan kerangka besi yang di anyam ini memiliki empat pintu dan dua ruangan. masing-masing ruanganya di hubungkan dengan lorong-lorong panjang. bangunan ini di fungsikan oleh pasukan jepang sejak tahun 1943 hingga tahun 1944 pasca Jepang di kalahkan oleh sekutu pada perang pasifik. saat ini, bangunan tersebut telah menjadi salah satu primadona wisata sejarah tutu maluleo desa hate tabako kabupaten halmahera timur. 

JEJAK PASUKAN MATAHARI TERBIT DI DESA HATE TABAKO

Kedua benteng pertahanan milik pasukan Jepang ini terletak di tepi pantai kawasan wisata Tutu Maluleo desa Hate Tabako. Jarak diantara kedua benteng yang berdiameter kurang lebih 5x6 meter ini oleh pasukan Jepang di bangun pada tahun 1943 dengan maksut untuk menghalau serangan udara dan laut pasukan sekutu yang bermarkas di pulau Morotai.

Senin, 14 April 2014

Ilustrasi Hate Tabako/Lolobata Airfield dan Gambar Asli Di Masa Perang Pasifik

Foto yang di ambil oleh pilot pesawat tempur amerika pada masa perang dunia ke 2 dan ilustrasi 3D landasan pacu pesawat tempur (Hate Tabako/Lolobata Airfield) yang terletak di desa Hate Tabako dan Desa Lolobata Kecamatan Wasile Tengah Kabupaten Halmahera Timur Propinsi Maluku Utara. Sumber http://pacificwrecks.com/airfields/indonesia/hatetabako/

Minggu, 13 April 2014

PROFIL DESA HATE TABAKO

Desa Hate Tabako merupakan salahsatu dari 8 desa defenitif yang secara administratif berada di kecamatan Wasile Utara kabupaten Halmahera Timur. Secara geografis, desa Hate Tabako Beradara di bagian Utara Kabupaten Halmahera Timur dan bersebelahan dengan ibu kota kecamatan Wasile Utara (Desa Lolobata). Tata letak desa ini sendiri berada di bagian terluar teluk Kao dan berhadapan langsung dengan pulau Morotai dan kabupaten Halmahera Utara. Umumnya masyarakat desa Hate Tabako adalah masyarakat migrasi dari suku Tobelo yang berada di kabupaten Halmahera Utara sedangkan agama yang di anut adalah agama Kristen. Untuk mata pencaharian, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani Kopra dan nelayan. Bahasa yang di gunakan adalah bahasa Tobelo dalam. Infra struktur yang terdapat di desa ini berupa jalan raya yang belum di aspal, sarana peribadatan (2 buah gereja), gedung pemerintah desa dan fasilitas umum lainya berupa sebuah sekolah dasar dan taman kanak-kanak.